Waspadai Penyakit Akibat Kekurangan Karbohidrat

akibat kekurangan karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayangnya, karena beberapa alasan, seseorang tidak mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang normal. Hal ini patut diwaspadai sebab faktanya, karbohidrat bukan hanya sekedar penyokong energi bagi manusia. Ia juga memiliki fungsi sebagai pemelihara keseimbangan tubuh. Jadi jika Anda sedang berdiet, pastikan Anda tidak meniadakan asupan karbohidrat di daftar konsumsi Anda. Jika tidak, sejumlah penyakit akibat kekurangan karbohidrat akan mengintai Anda. Apa saja?

Penyakit akibat kekurangan karbohidrat cukup beragam. Penyakit ini biasanya dimulai dengan kecenderungan tubuh mengambil cadangan lemak dan protein untuk menggantikan fungsi karbohidrat dalam menghasilkan energi untuk beraktifitas. Dalam jangka waktu pendek, hal ini mungkin saja tampak normal. namun bagaimana jika seseorang terus-terusan tidak mengkonsumsi karbohidrat? Akibatnya adalah rusaknya jaringan yang ada di dalam tubuh, terkena penyakit hypoglisemmia yang merupakan lawan dari diabetes mellitus, serta dalam kondisi yang parah seseorang bisa terserang marasmus.


Kondisi rusaknya jaringan di dalam tubuh akan berpengaruh besar pada mekanisme kerja tubuh. Sebagai akibarnya Anda akan mudah merasa lelah, kekebalan tubuh menurun dan masih banyak lagi lainnya. Sementara itu penyakit hypoglisemia atau kekurangan kadar gula di dalam darah juga akan berdampak pada kinerja organ lain di dalam tubuh kita. Sementara itu, penyakit marasmus akan mengikis massa otot seseorang sehingga ia akan tampak sangat kurus. Semua penyakit ini jika tidak ditangani secara serius bisa berakibat fatal. Misalnya saja penyakit marasmus, ia paling banyak menyerang anak-anak. Gejala umumnya adalah adrenalin yang kurang, badan selalu lemas dan tidak lincah. Mereka yang terjangkiti harus segera dipulihkan sebab jika tidak akan berpengaruh signifikan pada perkembangan tubuh serta mental dan kecerdasannya. Marasmus ini kadang disamakan juga dengan busung lapar, meski kenyataannya pada penyakit busung lapar tidak semata-mata sebagai akibat kekurangan karbohidrat saja.