Proses Uji Karbohidrat

proses uji karbohidrat
Pernahkah bertanya, dari mana energi yang digunakan tubuh kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari? Memang awam dipahami, sumbernya adalah makanan. Tapi jawaban lebih spesifiknya adalah karbohidrat. Istilah ini sudah umum diketahui orang-orang. Ia merujuk pada senyawa dengan rumus kimia (CH2O)n. Karbohidrat ini kita peroleh dari makanan sehari-hari yang kita konsumsi. Ia merupakan sumber kalori yang paling utama. Dalam 1 gram senyawa karbohidrat terdapat 4 kkal. Selain sebagai sumber energi, beberapa jenis karbohidrat juga mengandung fiber atau serat alami yang baik bagi kesehatan pencernaan kita. Keberadaan karbohidrat tidak bisa terdeteksi oleh mata telanjang. Karena itu dibutuhkan serangkaian uji karbohidrat yang mendeterminasi molekul-molekulnya agar keberadaan karbohidrat bisa dibuktikan. Bagaimana proses uji ini berlangsung? Silahkan simak uraian berikut ini.


Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengetahui bahwa beras, ubi kayu, jagung dan komponen makanan lainnya mengandung karbohidrat. Namn dalam lingkup ilmiah, semuanya harus berdasarkan bukti. Untuk membuktikan keberadaan senyawa ini perlu dilakukan uji karbohidrat dengan menggunakan alat berupa larutan iodium atau glugol. Langkah pengujiannya sebenarnya cukup sederhana, hanya dengan meneteskan sejumlah larutan iodium atau glugol pada objek yang hendak diteliti. Apabila objek yang ditetesi tersebut mengalami perubahan warna menjadi hitam maka bisa dipastikan ia positif mengandung sejumlah senyawa karbohidrat. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan langkah demi langkah dalam uji karbohidrat berikut ini.

Alat yang dibutuhkan dalam uji karbohidrat:
  1. Tabung reaksi.
  2. Pipa tetes.
  3. Kertas jenis HVS.
  4. Gelas kimia.
  5. Alat tumbuk dan juga mortar.
Sementara itu, bahan-bahan yang diperlukan sebagai berikut:
  1. Larutan glugol atau iodine.
  2. Bahan makanan yang hendak diteliti, bisa beruba nasi, susu, kentang, sirop ataupun roti.
  3. Air.

Langkah demi langkah dalam uji coba karbohidrat:
  1. Makanan yang hendak diuji kandungannya terlebih dahulu dihaluskan dengan memakai alat penumbuk dan juga mortar.
  2. Selanjutnya, buatlah larutan dengan menggunakan objek yang telah dihaluskan tadi. Caranya dengan menambahkan air secukupnya.
  3. Siapkanlah tabung reaksi yang telah steril kemudian masukkan pada tabung tersebut dengan 0,5 ml larutan dari objek yang hendak diteliti tadi.
  4. Kemudian mulailah menambahkan tetes demi tetes larutan iodin ke dalam tabung reaksi dan kocok pelan-pelan sampai terjadi perubahan warna. Apabila cenderung berubah ke warna hitam, maka objek tersebut positif mengandung karbohidrat.
Langkah uji karbohidrat di atas merupakan metode sederhana yang biasa dilakukan di laboratorium sekolah. Sayangnya, uji ini hanya untuk mendeteksi keberadaan senyawa karbohidrat dalam sebuah objek dan bukan penelitian yang bertujuan untuk merinci jumlah karbohidrat yang dikandung. Untuk mengetahui makanan mengandung berapa karbohidrat haruslah dilakukan penelitian lanjutan yang lebih kompleks. Uji ini biasanya dilakukan di laboratorium dengan peralatan yang jauh lebih canggih.