Proses Uji Karbohidrat

proses uji karbohidrat
Pernahkah bertanya, dari mana energi yang digunakan tubuh kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari? Memang awam dipahami, sumbernya adalah makanan. Tapi jawaban lebih spesifiknya adalah karbohidrat. Istilah ini sudah umum diketahui orang-orang. Ia merujuk pada senyawa dengan rumus kimia (CH2O)n. Karbohidrat ini kita peroleh dari makanan sehari-hari yang kita konsumsi. Ia merupakan sumber kalori yang paling utama. Dalam 1 gram senyawa karbohidrat terdapat 4 kkal. Selain sebagai sumber energi, beberapa jenis karbohidrat juga mengandung fiber atau serat alami yang baik bagi kesehatan pencernaan kita. Keberadaan karbohidrat tidak bisa terdeteksi oleh mata telanjang. Karena itu dibutuhkan serangkaian uji karbohidrat yang mendeterminasi molekul-molekulnya agar keberadaan karbohidrat bisa dibuktikan. Bagaimana proses uji ini berlangsung? Silahkan simak uraian berikut ini.

Membedah Biokimia Karbohidrat

biokimia karbohidrat
Secara sederhana, istilah biokimia bisa diartikan sebagai suatu lingkup ilmu atau bidang yang di dalamnya mencakup unsur kimiawi dari makhluk hidup. Ahli di bidang biokimia ini sendiri dikenal dengan nama Biokimiawan. Mereka mempelajari juga mengkaji molekul-molekul serta reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Jadi, secara komprehensif, biokimia sebagai cabang ilmu akan selalu berbicara mengenai struktur serta dungsi komponen seperti lipid, protein, asam nukleat dan biomolekul lainnya termasuk karbohidrat. Pada kesempatan ini, yang menjadi pokok kajian artikel ini sendiri adalah biokimia karbohidrat. Di mana kita akan mengkaji komponen-komponen atau molekul penyusun karbohidrat itu sendiri.

Waspadai Penyakit Akibat Kekurangan Karbohidrat

akibat kekurangan karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayangnya, karena beberapa alasan, seseorang tidak mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang normal. Hal ini patut diwaspadai sebab faktanya, karbohidrat bukan hanya sekedar penyokong energi bagi manusia. Ia juga memiliki fungsi sebagai pemelihara keseimbangan tubuh. Jadi jika Anda sedang berdiet, pastikan Anda tidak meniadakan asupan karbohidrat di daftar konsumsi Anda. Jika tidak, sejumlah penyakit akibat kekurangan karbohidrat akan mengintai Anda. Apa saja?

Penyakit akibat kekurangan karbohidrat cukup beragam. Penyakit ini biasanya dimulai dengan kecenderungan tubuh mengambil cadangan lemak dan protein untuk menggantikan fungsi karbohidrat dalam menghasilkan energi untuk beraktifitas. Dalam jangka waktu pendek, hal ini mungkin saja tampak normal. namun bagaimana jika seseorang terus-terusan tidak mengkonsumsi karbohidrat? Akibatnya adalah rusaknya jaringan yang ada di dalam tubuh, terkena penyakit hypoglisemmia yang merupakan lawan dari diabetes mellitus, serta dalam kondisi yang parah seseorang bisa terserang marasmus.

Mengenal Makanan Rendah Karbohidrat

makanan rendah karbohidrat
Dewasa ini, banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya kontrol terhadap asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu jalan yang ditempuh adalah membatasi makanan yang mengandung karbohidrat penuh. Bagi mereka yang sedang menjalani diet dan juga penderita diabetes, mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat seolah sebuah kewajiban. Sebab jika asupan karbohidrat berlebihan, tubuh gampang gemuk dan kadar gula di dalam darah meningkat. Kontrol terhadap asupan karbohidrat ini harus seimbang dengan pemahaman seseorang terhadap nilai gizi makanan. Tindakan meniadakan karbohidrat bukanlah pilihan bijak. Jauh lebih sehat jika Anda mengganti makanan full-carbo dengan komponen yang rendah karbohidrat. Apa sajakah?

Proses Metabolisme Karbohidrat

Proses Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme mengakar pada kata metabole dari bahasa Yunani yang berarti berubah. Dalam dunia ilmu pengetahuan, secara sederhana metabolism diartikan sebagai proses kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup yang bertujuan untuk menghasilkan energi. Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua cakupan yakni reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme. Pada proses pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah energi. Energi ini dihasilkan dari proses katabolisme. Sementara itu, tahapan metabolisme sendiri terdiri atas beberapa bagian yakni glikolisis, oksidasi piruvat ke asetil-KoA, glikogenesis, glikogenolisis, hexose monophosphate shunt dan terakhir adalah Glukoneogenesis.

Katabolisme Karbohidrat

Katabolisme Karbohidrat
Secara sederhana, katabolisme karbohidrat didefenisikan sebagai suatu proses dimana terjadi pemecahan bahan organic menjadi bahan an-organik dan melepaskan energi dalam jumlah tertentu yang disebut reaksi eksergonik. Energi yang dilepaskan tersebut difungsikan untuk membentuk senyawa bernama adenosine trifosfat atau biasa disingkat ATP yang berperan sebagai sumber energi bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Katabolisme sering juga disebut respirasi sel. Hal ini terkait dengan tujuan utama katabolisme yakni membebaskan energy yang tersimpan di dalam makanan yang dikonsumsi.

Apabila pemecahan atau pembongkaran suatu zat melibatkan oksigen atau aerob, ia akan disebut proses respired. Dan jika tidak melibatkan oksigen atau an-aerob, maka proses tersebut dinamai fermentasi. Proses katabolisme karbohidrat atau pemecahan zat dengan melibatkan oksigen terdiri dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, daur krebs dan terakhir adalah transport electron.

Mengurai Dampak Kelebihan Karbohidrat

Dampak Kelebihan Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang dibuthkan oleh mahluk hidup.  Ia berperan sebagai bahan bakar. Pada manusia, bahan bakar tersebut berupa glukosa sedangkan pada hewan disebut glikogen dan pada tumbuhan disebut pati.  Para ahli gizi menyebut karbohidrat sebagai salah satu dari enam zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh. Karena itu, diet yang bertujuan menghindari karbohidrat adalah jenis diet yang salah. Selain sebagai sumber energi, manfaat karbohidrat lainnya adalah sebagai cadangan tenaga yang biasanya disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan kulit, memberi rasa kenyang, dan lain-lain. Kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan beberapa penyakit serisu misalnya maramus, hypoglisemia dan lain-lain. Penyakit tersebuh berbahaya dan harus dihindari. Meski demikian, Anda juga tidak dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat secara berlebihan. Sebab dampak kelebihan karbohidrat juga berbahaya bagi tubuh kita.