Mengenal Makanan Rendah Karbohidrat

makanan rendah karbohidrat
Dewasa ini, banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya kontrol terhadap asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu jalan yang ditempuh adalah membatasi makanan yang mengandung karbohidrat penuh. Bagi mereka yang sedang menjalani diet dan juga penderita diabetes, mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat seolah sebuah kewajiban. Sebab jika asupan karbohidrat berlebihan, tubuh gampang gemuk dan kadar gula di dalam darah meningkat. Kontrol terhadap asupan karbohidrat ini harus seimbang dengan pemahaman seseorang terhadap nilai gizi makanan. Tindakan meniadakan karbohidrat bukanlah pilihan bijak. Jauh lebih sehat jika Anda mengganti makanan full-carbo dengan komponen yang rendah karbohidrat. Apa sajakah?


Mengenal Sumber Karbohidrat

Jika didasarkan pada kemampuan tubuh dalam menyerap sari pati, maka karbohidrat dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni:
  1. Karbohidrat yang bisa dicerna. Makanan yang masuk ke dalam kelompok ini adalah amylum atau pati juga tepung dari padi-padian dan umbi-umbian.
  2. Karbohidrat yang tidak bisa dicerna. Makanan yang masuk ke dalam kelompok ini adalah segala jenis yang mengandung fiber atau serat alami. Fiber ini sendiri ada pada sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan juga selaput ari yang ada pada bulir padi. Meskipun karbohidrat jenis ini tidak bisa dicerna namun tubuh membutuhkannya dalam fungsi lain yakni untuk membuat rasa kenyang yang lebih lama, melancarkan sistem pencernaan, menghambat penyerapan kolesterol dan masih banyak lagi lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kelompok kedualah yang dimaksud masyarakat dengan makanan rendah karbohidrat. Dengan demikian sederetan makanan ini antara lain, bayam, brokoli, wortel, apel, jeruk, dan komponen makanan lainnya yang mengandung fiber. Meski demikian, pada kelompok karbohidrat pertama, terdapat juga makanan rendah karbohidrat (apabila pembandingnya adalah beras putih) seperti beras merah dan beras hitam, kentang, ubi jalar, gandum dan masih banyak lagi lainnya. Deretan makanan ini berbeda dengan beras putih yang dikenal sebagai sumber full-carbo. Gandum, beras merah/hitam dan lain-lain juga masih mengandung karbohidrat hanya saja tidak penuh sebab sebagian penyususnnya adalah fiber, yakni karbohidrat yang tidak dapat diserap tubuh.

Karbohidrat seungguhnya merupakan gugusan glokosa atau gula. Karena itu saat kita mengunyah nasi lebih lama, maka akan muncul rasa manis yang samar. Dengan demikian, makanan yang tidak terlalu manis bisa disimpulkan sebagai makanan rendah karbohidrat yang bisa Anda konsumsi tanpa harus khawatir berat badan meningkat. Namun, ada juga makanan manis yang susunan gulanya sederhana sehingga mudah dicerna, misalnya buah kurma. Hindari makanan yang terbuat dari gula sintesis sebab akan menghancurkan keseimbangan nutrisi Anda.