Mengurai Dampak Kelebihan Karbohidrat

Dampak Kelebihan Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang dibuthkan oleh mahluk hidup.  Ia berperan sebagai bahan bakar. Pada manusia, bahan bakar tersebut berupa glukosa sedangkan pada hewan disebut glikogen dan pada tumbuhan disebut pati.  Para ahli gizi menyebut karbohidrat sebagai salah satu dari enam zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh. Karena itu, diet yang bertujuan menghindari karbohidrat adalah jenis diet yang salah. Selain sebagai sumber energi, manfaat karbohidrat lainnya adalah sebagai cadangan tenaga yang biasanya disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan kulit, memberi rasa kenyang, dan lain-lain. Kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan beberapa penyakit serisu misalnya maramus, hypoglisemia dan lain-lain. Penyakit tersebuh berbahaya dan harus dihindari. Meski demikian, Anda juga tidak dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat secara berlebihan. Sebab dampak kelebihan karbohidrat juga berbahaya bagi tubuh kita.
Memicu Penyakit Jantung Sampai Diabetes

Selama ini kita terkesan selalu “menyalahkan” lemak jika berbicara soal penyakit jantung. Padahal, konsumsi karbohidrat yang berlebihan juga bisa memicu penyakit jantung pada seseorang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Washington Amerika Serikat. Karbohidrat berlebih bisa meningkatkan kadar gula di dalam darah dan berakibat pada resiko penyakit jantung yang semakin tinggi. Senyawa Trigliserida yakni jenis lemak yang biasanya dijumpai di dalam darah yang mengandung glukosa lebih. Jika kadar trigliserida tinggi dan HDL rendah maka akan berpengaruh pada aterosklerosis dan berimbas pada penyakit jantung, stroke dan juga serangan jantung mendadak.

Selain itu, karbohidrat lebih juga akan memicu penyakit diabetes mellitus. Ciri-ciri diabetes mellitus sendiri adalah buang air kecil secara berlebihan, merasa terus menerus haus, lapar berlebihan, mulut terasa pahit dan lain-lain. Untuk menghindari dampak buruk karbohidrat ini, sebaiknya atur pola konsumsi dan imbangi dengan serat dari sayur dan juga buah-buahan.

Mengganggu Proses Metabolisme Tubuh

Dampak buruk karbohidrat lainnya adalah terganggunya proses metabolism sehingga seseorang lebih rentan terkena obesitas.  Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda mengkonsumsi karbohidrat yang lebih lama dicerna. Karbohidrat memang dibagi ke dalam dua golongan seperti monosakarida (mudah dicerna) dan polisakarida (lebih susah dicerna). Golongan monosakarida ini antara lain nasi putih, gula, permen dan lain-lain. Sedangkan golongan polisakarida antara lain nasi merah, ubi, singkong, roti gandum dan lain-lain. Karena ia lebih susah dicerna maka ia akan bertahan lama di perut dan memberi sensasi kenyang yang lebih lama. Selain itu, karbohidrat kompleks atau polisakarida juga biasanya mengandung serat alami yang baik untuk tubuh. Serat ini sebenarnya digolongkan sebagai karbohidrat hanya saja ia tak bisa dicerna. Karenanya, ia akan menjadi pendorong atau penyaring  komponen zat yang tidak dibutuhkan. Ia juga berperan dalam hal melancarkan proses buang air besar. Konsumsi serat juga bisa menetralkan kadar gula dalam darah dan menjauhkan penyakit diabetes.